Dian Islamiati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
INDONESIA MASIH MENGHADAPI MASALAH DALAM PENDIDIKAN

INDONESIA MASIH MENGHADAPI MASALAH DALAM PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. Indonesia adalah salah satu negara berkembang di dunia yang masih mempunyai masalah dalam dunia pendidikan.

Inti dari sistem pendidikan nasional, tujuannya adalah ‘mengembangkan potensi peserta didik’. Hal itu guna mencapai tujuan negara yaitu ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’. (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)

Namun hingga saat ini masih dirasakan ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. Padahal mutu pendidikan yang rendah akan menghambat penyediaan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan, guna meningkatkan pembangunan bangsa di berbagai bidang.

Secara garis besar, ada 4 faktor utama penghambat kurang berkembangnya kualitas pendidikan di indonesia, yaitu :

1. Kurikulum pendidikan.

2. Kurangnya tenaga pendidikan yang berkualitas.

3. Pemerataan pendidikan.

4. Kurangnya pendidikan karakter pada siswa.

Fenomena ganti menteri ganti kurikulum, masih berlaku di Indonesia. Selama ini pergantian kurikulum masih ‘mengadopsi’ kurikulum negara lain yang dianggap berhasil dalam pendidikannya, sehingga selalu berganti-ganti.

Ketika ‘kurikulum adopsi’ itu diberlakukan hasilnya karakter peserta didik juga ikut ‘kebarat-baratan’. Sehingga, saat ini digencarkan pendidikan karakter mulai dari pra-sekolah hingga perguruan tinggi.

Selain masalah kurikulum, faktor kedua adalah kurangnya tenaga pendidik. Di mana masih banyak sekolah yang kekurangan guru utamanya di tingkat SD dan SMP, terlebih di daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal).

Masalah pemerataan pendidikan juga masih menjadi kendala besar dalam dunia pendidikan Indonesia. Dalam mengurangi masalah ini pemerintah sudah mulai mengurangi dengan penerapan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB). Namun bagi daerah 3T pemerataan tersebut berupa kurangnya fasilitas pendidikan, yaitu kurangnya gedung sekolah bagi anak-anak daerah 3T. Ke depan kita berharap masalah pemerataan akses pendidikan berupa ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dapat teratasi, agar kita mampu mengejar ketertinggalan dalam pendidikan.

nampak bahwa di Indonesia pendidikan karakter sudah diimplementasikan dalam pembelajaran. Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (dikutip dari kemendikbud.go.id., 2011), ada 18 nilai-nilai yang harus disisipkan dalam proses pendidikan di Indonesia. 18 nilai tersebut antara lain, religius, jujur, toleransi , disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Pendidikan karakter itu sendiri merupakan proses pembentukan karakter yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritualitas, dan kepribadian seseorang. Oleh sebab itu, pendidikan karakter atau pendidikan moral itu merupakan bagian penting dalam membangun jati diri sebuah bangsa. Seperti yang disampaikan oleh Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Dr. R. Maryatmo MA. (dalam okezone.com, 2014), bahwa kecerdasan emosional, spiritual, dan kepribadian itu penting dalam membangun karakter yang tangguh, mandiri, aktif, kreatif dan berdedikasi tinggi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post